BIAYA
LATIHAN PROBLEM FUZZY
01.53 |
Himpunan Fuzzy
Hasil Operasi AND,OR dan NOT
Lebih lengkapnya bisa didownload pada link berikut : "Latihoan problem fuzzy"
Dependency Diagram
23.22 |
Kelompok 8 :
- Amryzal Perdana (08.41010.0385)
- Muh. Redha Anugraha (08.410100.346)
- Shubhan Ramdhani (08.41010.0378)
Depedency Diagram
Tabel Keputusan
Penyederhanaan Tabel Keputusan
Rule
Problem Space Menonton DVD
13.34 |
Problem Space menonton DVD
kelompok 8 :
1. Amryzal Perdana (08.41010.0385)
2. Muhammad Redha Anugraha (08.41010.0346)
3. Shubhan Ramdhani ( 08.41010.0378)
Lebih lengkapnya silahkan download pada link ini "Problem Space menyalakan DVD" versi PDF
* Versi Visio silahkan email ke : amryzal_perdanajava@yahoo.co.id
PROPOSAL RANCANG BANGUN SISTEM PENGUNDIAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY
01.13 |
RANCANG BANGUN SISTEM PENGUNDIAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY
1. Pendahuluan
Saat ini sepakbola telah menjadi industri besar, khususnya di benua Eropa. Banyak sekali yang telah diinvestasikan di olahraga ini. Oleh karena itu, teknologi mutlak diterapkan, walaupun banyak yang berpendapat bahwa sepakbola adalah permainan manusia.
Berawal dari fakta bahwa sepakbola merupakan olahraga terpopuler di dunia, maka timbul keinginan agar klub-klub atau negara kuat yang mengikuti sebuah turnamen, tidak bertemu pada awal kompetisi. Hal ini juga didasari karena manusia ingin agar klimaks ketegangan akan dicapai pada akhir turnamen.
Dalam penelitian ini, akan dicoba bagaimana memanfaatkan logika fuzzy untuk melakukan pengundian grup sebuah turnamen atau kompetisi sepakbola dengan cara mengkombinasikan berbagai aturan yang dibuat. Hal ini dilakukan untuk menghindari berkumpulnya klub atau negara yang dikategorikan hebat dalam satu grup.
Lebih lengkapnya dapat didownload pada link berikut : "Rancang bangun sistem pengundian sepak bola dengan logika fuzzy"
Tugas 2_Rule-based System
03.20 |
Rule-Based System
Sistem berbasis aturan (rule-based system) menggunakan Modus Ponens sebagai dasar untuk memanipulasi aturan
Keuntungan Rule Based System:
- Modularity
- Naturalness
- Uniformity
Kerugian Rule Based System:
- Infinite Chaining
- Possibility of Contraditions
- Modularity
- Naturalness
- Uniformity
Kerugian Rule Based System:
- Infinite Chaining
- Possibility of Contraditions
- Inefficiency
- Opacity
- Complex Domains
Contoh Rule-Based System
Sebagai contoh, sebuah sistem peramal cuaca dibangun dengan sistem berbasis pengetahuan untuk mengetahui keadaan cuaca pada 12 sampai 24 jam ke depan
Sebagai contoh, sebuah sistem peramal cuaca dibangun dengan sistem berbasis pengetahuan untuk mengetahui keadaan cuaca pada 12 sampai 24 jam ke depan
- Jika hanya rule 1 (tanpa rule 2 dan rule 3), sistem berbasis pengetahuan tidak berarti apa2.
- Karena itu sebuah sistem berbasis pengetahuan harus terdiri atas sekelompok aturan yang membentuk rangakaian aturan rule chain.
- Fakta dideļ¬sinikan sebagai statemen yang dianggap benar. Contoh:Suhu udara di sekitar adalah 35˚ C dan kelembaban udara relatif 70% adalah fakta.
- Maka proses inferensi melihat fakta-fakta dari premis pada Rule 1dan Rule 2 sebagai dasar untuk menghasilkan fakta baru: Cuaca panas dan Udara lembab.
- Selanjutnya proses inferensi melihat bahwa kedua fakta ini sesuai dengan premis pada Rule 3, maka akan dihasilkan fakta baru lagi: Sangat mungkin terjadi badai.
Contoh penggunaan Rule-based system
Indonesia sebagai negara hukum, memiliki bermacam-macam peraturan hukum, salah satunya adalah Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang digunakan untuk mengatur berbagai macam tindak pidana. Adapun jenis tindak pidana yang sering terjadi adalah tindak pidana terhadap harta kekayaan. Masalah hukum pidana sangat kompleks sehingga sulit bagi orang awam untuk mengerti dan memilah-milah pasal-pasal yang mengatur suatu kasus hukum. Hal ini sering membingungkan bagi orang awam saat terlibat dalam suatu kasus hukum sehingga perlu ada sebuah program komputer untuk membantu memahami dan memilah-milah pasal-pasal yang terlibat dalam suatu kasus hukum.
Pembahasan utama dalam penelitian ini adalah perancangan dan pembuatan sistem pakar rule-based untuk permasalahan hukum pidana terhadap harta kekayaan. Pengembangan sistem pakar ini menggunakan metode inferensi forward chaining, yaitu proses inferensi yang memulai pencarian dari premis atau data menuju pada konklusi. Materi hukum untuk program sistem pakar ini diadopsi dari Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Permasalahan hukum yang dibahas meliputi: pencurian, pemerasan dan pengancaman, penggelapan, kecurangan, perusakan dan penadahan.
Tugas 1 : Konsep Dasar dan Heuristik Search
06.23 |
Pengertian Sistem Pakar
Sebuah program komputer yang dirancang untuk mencoba meniru atau mensimulasikan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar (human expert). Sistem pakar (expert systems) merupakan suatu pengembangan dari Decision Support Systems (DSS), yang memiliki fungsi sebagai konsultan.
Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar kedalam komputer, dan kemudian kepada orang lain (nonexpert).
Contoh Penggunaan Sistem Pakar
1. Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Pada Televisi Berwarna
2. Sistem Pakar Di Bidang kedokteran Untuk Mendiagnosis Penyakit Mata
3. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan Pada Manusia
Heuristic
Suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problem secara efektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan di sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.
1. Depth-first Search
Depth-first search (DFS) adalah proses searching sistematis buta yang melakukan ekpansi sebuah path (jalur) menuju penyelesaian masalah sebelum melakukan ekplorasi terhadap path yang lain. Proses searching mengikuti sebuah path tunggal sampai menemukan goal atau dead end.
2. Breadth-first Search
3. Best-first search
Langganan:
Postingan (Atom)